Jakarta – Publik dihebohkan dengan pernyataan Anies Baswedan yang menggunakan istilah ‘pribumi’ pada saat memberikan sambutan di Balai Kota Jakarta, Senin (1/10/2017) malam, sesaat setelah Anies dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.
Saat ditanya media terkait ucapannya soal ‘pribumi’ yang diketahui telah ada pelarangan terhadap siapapun, apalagi pejabat’ untuk menggunakan istilah ‘prbumi’ dan ‘nonpribumi’, Anies lebih memilih menghindar dan hanya menjawab singkat.
“Cukup ya,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (17/10/2017).
Anies hanya menjelaskan, ucapannya pada saat itu dalam konteks penjajahan Belanda dimana kaum pribumi di Jakarta paling merasakannya.
“Oh, istilah itu (pribumi) digunakan untuk konteks pada saat era penjajahan, karena saya menulisnya juga pada era penjajahan dulu,” ujar Anies.
“Yang lihat Belanda jarak dekat siapa? Jakarta. Coba kita di pelosok-pelosok itu, tahu ada Belanda, tapi lihat depan mata? Enggak. Yang lihat depan mata itu kita yang di kota Jakarta,” tambah Anies.
(samsul arifin – www.harianindo.com)