Jakarta – Ketua Tim Sinkronisasi pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Sudirman Said, menilai program 100 hari belum dapat menilai kinerja seorang pemimpin yang baru dilantik.
“100 hari itu mitos, orang kerja 5 tahun, 100 hari belum bisa dievaluasi apapun,” ujar Sudirman Said di acara diskusi bertajuk “Pemimpin Baru Jakarta” yang digelar di rumah makan Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2017).
Sudirman Said menambahkan, menilai kinerja seseorang dalam 100 hari tidak menghasilkan kesimpulan yang akurat.
“Kalau menilai kinerja pemimpin masih jauh dari akurat. Satu sampai dua bulan pemanasan, perkenalan dan mengenal medan kerja lalu interaksi SKPD. Bulan ketiga keempat udah mulai. Awal tahun depan lah kelihatan (kinerja Anies-Sandi),” ujar Sudirman.
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, yang menilai program 100 hari hanya program mitos.
“Program 100 hari ini saya kira program mitos. Kayak orang selametan kematian 40 hari, 7 harian dan sebagainya. Ini ekspektasi masyarakat memanfaatkan momentum pemimpin baru. Kami sebutnya program prioritas saja,” ucapnya.
Seperti diketahui, Anies-Sandi akan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru menggantikan Gatot Saiful Hidayat.
Masyarakat Jakarta kemudian menantikan pelaksanaan janji-janji Anies-Sandi yang telah disampaikan pada saat kampanye yang lalu.
(samsul arifin – www.harianindo.com)