Jakarta – Menjelang semakin dekatnya Pilpres 2019, semakin banyak pula nama dan sosok yang dinilai mampu menjadi pesaing Presiden Joko Widodo, atau bahkan menggantikannya.
Menurut Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, pergantian pemimpin lama dengan yang baru yang telah terjadi di Ibu Kota DKI Jakarta, sepertinya juga berpotensi juga akan terjadi di Pilpres 2019 mendatang.
“Di DKI, ternyata kepengin (pemimpin) yang baru. Nah, Indonesia ini kelihatannya juga akan menginginkan munculnya pemimpin (baru),” ujar Siti dalam acara diskusi di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Namun demikian, sosok Jokowi sebagai petahana disebutnya sulit untuk dikalahkan karena telah memiliki jejaring yang cukup aman dan popularitas yang tinggi.
Bila para penantang ingin mengalahkan Jokowi maka mereka disebut harus pintar mencari celah dengan mengevaluasi program Jokowi-JK selama lima tahun ini dan menyampaikannya ke publik.
“Nah, hasil evaluasinya tadi akan menimbulkan resistensi atau tidak di publik? Menimbulkan preferensi baru atau tidak? Tergantung itu,” kata Siti.
Terkait siapa yang bisa mejadi pesaing Jokowi, Siti tidak menyebutkan nama secara gamblang, namun hanya menyampaikan beberapa kriteria.
“Jangan cacat integritas intinya. Kalau sudah pernah maling, pernah nyuri, korupsi, melanggar etika, melanggar norma, itu digoreng sudah pasti. Susah,” tandas Siti.
(samsul arifin – www.harianindo.com)