Jakarta – Beberapa waktu yang lalu Lembaga Indikator Politik Indonesia melakukan survei terhadap pemilihan antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Survei itu dilakukan terhadap 1.220 responden berusia 17 tahun atau sudah menikah di 34 provinsi.
Survei yang dilakukan pada tanggal 17 hingga 24 September 2017 ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung.
Kini Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, telah merilis hasil survei tersebut. Burhanudin mengatakan bila pemilihan presiden diadakan sekarang, nantinya Jokowi akan mendapatkan dukungan terbanyak yaitu sebesar 54,6 persen dan Prabowo memperoleh dukungan sebesar 24,8 persen.
“Dukungan terhadap Jokowi saat ini tidak berbeda dengan setahun lalu, Agustus 2016. Jokowi sempat menguat pada pertengahan 2016, kemudian melemah beberapa bulan berikutnya, tapi kembali menguat hingga saat ini,” kata Burhan di Cikini, Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Baca juga : Gerindra : “Jika Pilpres Digelar Hari Ini, Prabowo Menang”
Sementara itu, muncul nama Manan Gubernur DKI Jakarta yang kini jadi terpidana kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Nama Ahok muncul diantara nama-nama yang dianggap paling pantas untuk mendampingi Jokowi sebagai Calon Wakil Presiden.
Nama Ahok unggul dengan memperoleh dukungan responden sebesar 17 persen. Kemudian disusul oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebesar 10 persen dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebesar 8 persen.
“Ahok sedikit lebih unggul dibanding nama lain. Namun ketika dikerucutkan kedelapan nama cawapres, dukungan Ahok relatif tak bertambah. Gatot dan Ridwan Kamil relatif mendapat dukungan publik untuk menjadi pendamping Jokowi,” jelasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)