Jakarta – Di tengah masyarakat Indonesia, berkembang sebuah kepercayaan bahwa dengan sunat, maka seorang anak laki-laki akan cepat bertambah tinggi. Namun, benarkah hal tersebut saling berhubungan?
Ternyata, “sunat menyebabkan anak tambah tinggi” hanyalah sebuah kebetulan saja. Pasalnya, sunat tidak ada kaitan biologis dengan pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.
“Pertumbuhan tinggi badan biasanya dipengaruhi beberapa faktor. Bukan karena disunat,” terang dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, dokter spesialis bedah saraf dari salah satu rumah sunatan.
Mahdian menjelaskan bahwa alasan yang melatarbelakangi mitos tersebut adalah usia saat anak tersebut di sunat. Awamnya, orang tua di Indonesia biasa menyunat anaknya ketika mereka sudah berusia 10 sampai 12 tahun. Dalam usia ini, seorang anak laki-laki memang sedang mengalami proses aqil baliq, atau pubertas.
“Biasanya pas umur 10 sampai 12 tahun, di mana usia itu memasuki akhil balik. Jadi, memang satu kebetulan saja,” lanjut Mahdian di Jakarta pada Selasa (03/10/2017).
Di negara lain, sunat lebih awam dilakukan ketika anak masih bayi. Hasilnya, mereka tidak mengenal mitos semacam itu. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)