Las Vegas – Pelaku penembakan brutal yang menewaskan 59 orang di Las Vegas ternyata gemar bermain judi. Hal itu diungkapkan oleh keluarga Stephen Craig Paddock kepada Reuters, Selasa (3/10/2017).
“Dia pria kaya dan dia suka bermain video poker dan dia suka pergi dengan kapal pesiar,” kata adik laki-laki Stephen, Eric Paddock, di kediamannya di Orlando, Florida.
“Dia mengirimkan pesan teks bahwa dia menang US$ 250.000 di kasino,” tambah Eric.
Menurut Eric, ia tidak menyangka kakaknya yang telah berusia 64 tahun itu tega membantai 59 orang secara brutal pada Minggu (1/10/2017) malam waktu setempat.
Dari pengakuan Eric, Stephen merupakan pria yang tenang. Ia pindah ke Nevada karena judi dinyatakan legal di sana.
Menurut laporan NBC News, Stephen telah menghabiskan puluhan ribu dolar AS dalam beberapa pekan terakhir untuk transaksi judinya. Entah dia menang atau mengalami kekalahan dalam judi tersebut.
Stephen Paddock sendiri tinggal bersama sang kekasih di Mesquite, Nevada. Pada saat kejadian, kekasihnya sedang berada di Tokyo, Jepang. Kepolisian Las Vegas berencana akan mewawancarai wanita itu saat dia kembali nanti.
Menurut catatan kepolisian, Stephen tidak memiliki catatan kriminal, dan tidak terkait dengan organisasi teroris manapun.
“Dia tak ada hubungan dengan organisasi politik dan organisasi agama apapun, tidak juga supremasi kulit putih,” tutur Eric.
“Kami masih benar-benar bingung, sangat terkejut. Ini bagaikan sebuah asteroid jatuh dari langit,” imbuhnya.
Stephen pernah bekerja sebagai manajer apartemen dan merupakan pensiunan akuntan. Stephen juga merupakan pilot private berlisensi.
Menurut profesor kriminologi Universitas Maryland, Laura Dugan, dirinya merasa bingung dengan pelaku karena umumnya, pelaku penembakan massal masih berusia muda.
“Kebanyakan penembak cukup muda. Sekarang dengan kasus khusus ini, itu mengherankan. Mengapa seorang pria berumur 60-an tahun yang tampaknya cukup kaya bisa melakukan hal seperti itu?” kata Dugan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)