Jakarta – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 Lembaga Media Survei Nasional (Median) telah melakukan survei pada tanggal 14-22 Septermber 2017 lalu. Survei tersebut menggunakan sampel sebanyak 1.000 responden yang digelar diseluruh provinsi di Indonesia.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error ± 3,1% dan tingkat kepercayaan 95%. Quality kontrol dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.
Kini Direktur Eksekutif Median Rico Marbun sudah bisa merilis hasil survei yang diperoleh. Menurut Rico, sebanyak 40% publik menyebutkan bahwa menginginkan tokoh alternatif saat Pilpres 2019 mendatang.
“Publik sedang mencari di luar Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Data lain kami membaca menjatuhkan pilihan publik tidak memilih keduanya ini besar,” kata Rico saat konferensi pers di Jakarta, Senin (02/10/2017).
Baca juga : Mendagri Kecewa Pada Pihak Yang Mainkan Isu PKI Jelang Pilpres
Angka tersebut mengacu pada hasil elektabilotas para capres. Presiden Joko Widodo mendapatkan angka sebesar 36,2% dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 23,2%. Jika ditotal, suara gabungan Jokowi dan Prabowo sebesar 59,4% atau selisih sebesar 40,6%.
“Ada 40,6 persen publik tidak ingin Prabowo dan tidak ingin Jokowi. Dan 40,6 persen vs 23,2 persen Prabowo serta 40,6 persen vs 36,2 persen Jokowi,” jelasnya.
Meski begitu, Rico mengakui bahwa dari data survei ini sebesar 63 % juga tidak menginginkan Jokowi terpilih kembali dalam Pilpres 2019 mendatang. Namun belum ada tokoh yang mengungguli elektabilitas petahana Jokowi.
(Muspri-www.harianindo.com)