Canberra – Situasi yang terus memanas di Semanjung Korea membuat Angkatan Laut Korea Selatan mulai bersiaga dalam mengansipasi serangan darai Korea Utara yang bisa datang kapan saja.
Dalam dua dekade terakhir ini, Armada Kedua Kapal Perang Korea Selatan yang berbasis di daerah Pyeontaek di pantai barat Semenanjung Korea telah mengalami sejumlah serangan dari Korea Utara yang mengakibatkan jatuhnya korban.
“Kami mengalami banyak insiden setelah Perang Korea. Ada lebih dari lima kali insiden dan bahkan sekarang kemungkinan bisa terjadi lagi,” kata seorang letnan muda Korsel, Han Woong Song.
Di tempat yang sama juga baru saja digelar parade angkatan bersenjata untuk memperingati 69 tahun Korsel berhasil menembus perbatasan ke-38 selama perang melawan Korut.
Pada acara tersebut untuk pertama kalinya Korsel memperlihatkan rudal balistik Hyunmoo-2C yang baru. Rudal ini diklaim mampu menempuh jarak sejauh 800 kilometer.
Selain itu, dua kapal perang Australia yakni HMAS Melbourne dan HMAS Parramatta disebut sedang menuju ke Semenanjung Korea untuk melakukan latihan militer bersama selam satu minggu yangbertajuk “Haedoli Wallaby”.
Pada bulan Agustus 2017 lalu, Australia juga turut ambil bagian dalam latihan bersama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat dan Korsel.
Tidak lama lagi, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Menteri Pertahanan Marise Payne akan berangkat ke Seoul untuk melakukan pertemuan dengan pejabat terkait di Korsel.
(samsul arifin – www.harianindo.com)