Harian IndoSurabaya – Penyidik Polda Jatim memutuskan untuk menghentika kasus dugaan penipuan yang dituduhkan kepada terlapor Jaman Nur Chotib atau yang lebih dikenal dengan nama Ustaz Yusuf Mansur.
“Setelah beberapa kali menggelar perkaranya, kami nyatakan hasilnya belum cukup bukti,” ujar Kepala Sub-Direktorat II Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Polisi Yudhistira, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (30/9/2017).
Yusuf Mansyur dilaporkan oleh sejumlah jemaahnya di Surabaya atas dugaan penipuan terkait investasi proyek pembangunan Kondominium Condotel Moya Vidi di Yogyakarta, yang diistilahkannya sebagai ‘investasi sedekah’.
Dalam laporannya, Yusuf Mansyur gencar mengajaka para jemaahnya untuk berinvestasi dan menjanjikan keuntungan setelah proyek berjalan, namun kenyataannya proyek tidak pernah terwujud.
Menurut Yudhistira, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi melakukan gelar perkara, penyidik tidak menemukan cukup bukti untuk menetapkan tersangka.
“Terakhir gelar perkara kami lakukan sekitar dua minggu yang lalu dan penyidik tidak menemukan bukti kuat untuk menetapkan tersangka perkara ini. Sehingga kami putuskan untuk menghentikan penyidikan. Artinya, ya, di-SP 3,” jelas Yudhistira.
“Sehingga akan kami buka kembali penyidikannya kalau ada bukti baru,” ucapnya.
Kuasa hukum korban, Sudarso Arief Bakuma, mengaku belum menerima surat resmi SP3 dari Polda Jatim.
“Kalau benar di-SP3, kami akan mencermati alasan-alasan polisi setelah menerima pemberitahuan secara resmi. Setelah itu kami akan menentukan sikap atau solusi yang akan ditempuh selanjutnya,” ujarnya.
Terkait langkah selanjutnya yang akan ditempuh, Sudarso mengaku kemungkinan akan melapor ke Mabes Polri atau mengajukan praperadilan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
