New York – Kepala Komite Dekolonisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Rafael Ramirez menolak laporan petisi rahasia yang menuntut referendum bebas untuk kemerdekaan di Papua Barat.
Koordinator Gerakan Pembebasan Papua Barat Benny Wenda, mengatakan kepada pers bahwa 1,8 juta orang Papua Barat telah menandatangani petisi rahasia. Petisi itu ditandatangani dari rumah ke rumah, dan dari desa ke desa di seluruh provinsi itu. Dalam laporan tersebut, Benny Wenda mengaku mengajukan petisi itu kepada Komite Khusus untuk Dekolonisasi PBB.
Namun, dari New York, ketua komite mengatakan, tidak ada petisi yang diterimanya. Dia pun menegaskan, laporan -yang pertama kali dimuat di surat kabar The Guardian, itu adalah sebuah manipulasi.
“Beberapa orang mencoba menggunakan saya, dan mencoba memanipulasi atau apa pun,” kata Rafael Ramirez.
Ramirez mengatakan, Papua Barat tidak menjadi agenda komite dan pihaknya memiliki hubungan yang sangat baik dan kuat dengan Indonesia.
“Indonesia adalah sahabat kami yang sangat baik,” katanya.
Pemerintah Indonesia mengecam laporan petisi tersebut, dan mengatakan bahwa petisi itu adalah aksi politik tanpa kredibilitas. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)