Jakarta – Partai Golkar melalui Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid membantah bahwa Golkar meminta mahar kepada calon kepala daerah bila ingin diusung. Hal ini ditegaskan Nurdin Halid untuk mengklarifikasi pernyataan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut Nurdin meminta agar Dedi melapor ke DPP terkait oknum yang telah meminta uang mahar tersebut atau membuat laporan pidana ke polisi.
“Saya sudah SMS ke beliau (Dedi Mulyadi). Saya menyatakan begini, kalau memang ada yang telepon atau yang menghubungi minta uang Rp 10 miliar mengatasnamakan DPP tanpa melalui Bendahara Umun, laporkan ke DPP dan laporkan pidana,” ujar Nurdin di Restoran Puang Oca, Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Nurdin menambahkan, dalam sistem Partai Golkar tidak ada mahar. Hal-hal yang berhubungan dengan keuangan harus dengan sepengetahuan bendahara umum Golkar.
“Nggak ada, nggak ada, tidak ada mahar-mahar. Di Golkar itu tertib. Kalau ada, lewat bendahara, tidak ada lewat orang. Kalau lewat orang, itu pribadi masing masing,” tuturnya.
Terkait Pilkada Jawa Barat, Nurdin mengakui bahwa belum ada pilihan dari DPP Partai Golkar soal calon yang akan diusung.
“Masih proses kan, masih proses itu begini, belum ada secara resmi. Golkar itu tertib. Kalau sudah ada, secara resmi surat itu disampaikan ke DPD I, disampaikan calon gubernur bersangkutan, dan secara resmi disampaikan dalam forum resmi,” terang Nurdin.
“Dalam proses bisa berbeda, tapi ketika sudah keputusan, tidak. Dan kalau sudah ada keputusan resmi partai, siapa pun di Jabar tidak boleh melawan. Kalau melawan, sanksi organisasi. Tapi ini kan belum ada, belum ada keputusan resmi yang disampaikan oleh DPP,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Dedi Mulyadi secara terang-terangan mengungkapkan bahwa dirinya ditelepon oleh tokoh yang mengaku dekat dengan pengurus DPP Golkar. Tokoh ini menanyakan kesiapan Dedi Mulyadi dan meminta Dedi menyiapkan dana sebesar Rp 10 miliar untuk mendapatkan surat rekomendasi dari DPP Golkar.
“Dengan tegas dia katakan, ‘Kalau Anda tidak kasih Rp 10 miliar, jangan menyesal Anda tidak dapat apa-apa,'” kata Dedi menirukan perkataan si penelepon, Selasa (26/9/2017).
(samsul arifin – www.harianindo.com)