Harian IndoMedan – Penyidikan terhadap pelaku teror “Kepala Babi” akhirnya menemui titik terang usai Penyidik Polda Sumatera Utara berhasil mengungkap para pelakunya.
Dari perkembangan berita terbaru, polisi berhasil menangkap MT (39), tersangka pelaku penebar teror. Ia ditangkap hanya sekitar 3 jam setelah aksi teror itu terjadi.
Irjen Pol Paulus Waterpauw selaku Kapolda Sumatera Utara mengatakan bahwa “Sementara ini, motifnya adalah persoalan pribadi antara tersangka dengan korban yang disebut dalam pesan teror tersebut. Tersangka dahulu pernah punya hubungan. Namun kemudian masing-masing berkeluarga. Ternyata dibalik hubungan itu ada upaya membangun bisnis, hingga pinjam-meminjam uang. Sehingga ada kerugian, kurang lebih Rp.1,5 miliar,”
Meski tersangka mengaku motifnya adalah persoalan pribadi, tapi pelaksanaan aksi teror yang bersamaan dengan perayaan hari besar agama islam (Tahun Baru Hijriah 1439 Hijriah), membuat polisi mengembangkan motif ke arah perbuatan yang menyatakan perasaan permusuhan dan kebenciaan atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan di Indonesia
“Prinsipnya bagi kami, motif karena persoalan pribadi itu, dilakukan bersamaan dengan hari besar umat muslim. Jadi menurut kami ini ada kesengajaan. Ada upaya untuk mengganggu para pihak, khususnya ketentraman umat islam. Saya sudah perintahkan untuk digali, sejauh mana sesungguhnya motif ini. Apakah masih tetap pribadi atau ada motif lain. Pertanyaannya kenapa diberikan saat hari besar. Kenapa tidak hari biasa. Ini masih dalam pengembangan,”tukas Paulus.
Paulus berharap kepada masyarakat, khususnya yang menjadi bagian dari Ikatan Keluarga Bayur, serta masyarakat Minang lainnya, maupun masyarakat Muslim, dapat menahan diri dan menyerahkan penanganan kasus teror kepala babi itu kepada pihaknya.
“Percayakan pada kami. Saya himbau semua menahan diri. Kita akan proses kasus ini dengan sebaik-baiknya,” tandas Paulus.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
