Jakarta – Gangguan syaraf kejepit memang sangat menggangu karena terasa nyeri seperti ditusuk jarum di bagian pinggang hingga kaki.
Syaraf kejepit biasanya terjadi pada mereka yang berusia 40 tahun ke atas, yang dipicu karena mengangkat beban terlalu berat, trauma saat kecelakaan, duduk berjam-jam lamanya, juga obesitas.
dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang menjelaskan bahwa ada beberapa metode yang biasa dipakai dokter untuk pasien syaraf kejepit. Biasanya dengan menggunakan obat oral, atau operasi. Pasien biasanya akan menghindari operasi karena dinilai memiliki risiko tinggi.
Namun kini, pasien syaraf kejepit tidak perlu takut lagi memilih cara operasi karena telah ditemukan metode baru, yakni teknik PELD, dimana metode ini sangat minim risiko dan hanya membutuhkan waktu 45 menit saja, ditambah lagi pasien tidak membutuhkan rawat inap.
Pasien juga disebut tidak akan mengalami rasa nyeri selama proses operasi dan sesudahnya, karena tidak membutuhkan jahitan.
“Tujuannya adalah mengambil bantalan tulang yang terjepit sehingga memicu rasa nyeri. Waktu operasi cepat pasien nggak perlu nginap, karena hanya membutuhkan waktu 45 menit. Satu hingga dua minggu setelahnya sudah bisa beraktivitas kembali,” ujar dr. Mahdian di depan wartawan, di Jakarta, Selasa (13/9/2017).
Terkait harga, dr. Mahdian menyebutkan bahwa biayanya kurang lebih sama namun dengan teknik PELD ini pasien tidak perlu berhari-hari di rumah sakit dan tidak merasakan nyeri pasca operasi.
“Kalau dibandingkan operasi biasa, kan harus berhari-hari di rumah sakit. Jadi kalau dibandingkan harganya kurang lebih sama. Tapi mobilisasi dengan operasi PELD lebih cepat. Seminggu dua minggu pasien sudah bisa beraktivitas lagi. Bandingkan dengan operasi biasa satu bulan harus istirahat di rumah,” tambahnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)