Kotawaringin Timur – Sebuah aksi simpatik yang dilakukan Aliansi Muslim Kotim (AMK) di Bundaran Polres Kotim berjalan damai. Koordinator aksi yang bernama Zulkipli mengatakan bahwa perdamaian di Myanmar harus segera diwujudkan.
“Kami menuntut pemerintah Indonesia untuk ikut bergerak, mengirim tentara untuk menyelamatkan kaum muslimin dari kekejaman itu dan menuntut pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi untuk menghentikan permusuhan itu,” kata Zulkipli.
Pihaknya mengutuk para pelaku kekerasan kemanusiaan terhadap ribuan muslim Rohingya. Demonstran juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan dengan Myanmar, termasuk untuk urusan diplomatik.
“Kami juga mengajak seluruh umat muslim di Indonesia agar tidak tinggal diam, terus bersatu dalam menentang keras peristiwa di Myanmar,” jelas Zulkipli.
Baca juga : Viral, Pelanggar Jalur Busway Ini Ngotot Minta Surat Perintah Polisi
Aksi tersebut lantas diabadikan dalam sebuah foto dan diunggah ke media sosial Instagramdengan tagar #SaveRohingya. Aksi tersebut menuai komentar netizen yang beragam salah satunya komentar dari Pramana Aria.
Pramana Aria yang menggunakan nama aku Instagram @pramana_aria26 ini menyebutkan bahwa aksi simpatik terhadap etnis Rohiongya dilakukan oleh kaum sumbu pendek.
“Ini para sumbu pendek,” tulisnya dalam kolom komentar.
Komentar Pramana ini langsung membuat netizen lainnya merasa geram. Netizen tak terima disebut sebagai kaum sumbu pendek saat menggelar aksi simpatik untuk etnis Rohingya tersebut.
(Muspri-www.harianindo.com)