Jakarta – Absennya Setya Novanto dari pemeriksaan KPK karena sakit membuat Ahmad Doli Kurnia selaku Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) prihatin.
Menariknya Idrus Marham selaku Sekretaris Jenderal DPP Golkar sebelumnya sempat berkoar-koar bahwa Setya Novanto akan memenuhi panggilan penyidik, bahkan sang ketum dinilai sehat lantaran bisa muncul di beberapa acara sebelumnya.
“Bila benar, kalau hari ini tiba-tiba sakit, apalagi sakitnya tiba-tiba jadi banyak, seperti yang dikabarkan terkena secara bersamaan vertigo, gula, ginjal, dan jantung, kami juga semua prihatin,” ucap Doli melalui pesan singkat WhatsApp.
Biasanya, kata tokoh muda Golkar yang dipecat sepihak oleh elite partainya, kalau orang terkena sakit yang berat-berat sekaligus seperti itu, akan susah mengerjakan sesuatu apalagi mengemban amanah sebesar memimpin partai sebesar Golkar.
“Jadi, sekali lagi apabila benar sakit, lebih baik SN meletakkan jabatan dan mundur sebagai ketua umum. Dalam bahasa AD/ART itu masuk kategori ‘berhalangan tetap’ namanya. Kami ikhlaskan SN untuk fokus menghadapi sakitnya dan kasus hukumnya,” ujar Doli.
Namun bila sakit itu dibuat-buat dan cuma cari alasan untuk mangkir diperiksa KPK, dia menilai hal itu perbuatan yang tercela, tidak taat hukum, dan bagian dari menghambat proses penegakan hukum yang sedang berlangsung.
Kondisi itu, tambahnya, tentu semakin menambah memperburuk citra Golkar, karena dianggap tidak menghargai proses hukum. Karena itu dia mempercayakan kepada KPK soal proses hukum Novanto, termasuk memastikan dia benar-benar sakit atau tidak.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)