Jakarta – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo menegaskan bahwa TNI siap bila dibutuhkan untuk menjadi pasukan perdamaian yang diterjunkan ke wilayah konflik di Rakhine State, Myanmar.
Namum demikian, Gatot juga menjelaskan bahwa langkah ini hanya bisa dilakukan bila Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) membutukannya karena pasukan perdamaian di bawah komando PBB.
“Semua tergantung PBB karena pasukan perdamaian di bawah PBB,” kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2017).
“Kapan pun diminta, kami siap, dan dengan senang hati,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR, Hanafi Rais juga menyarankan agar pemerintah mengusulkan agar PBB menerjunkan pasukan perdamaian untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya, di Myanmar.
“Karena menyangkut kemanusiaan, maka usulan untuk menghadirkan pasukan perdamaian itu harus tetap diusulkan,” kata Hanafi di Sekretariat Iluni UI, Salemba, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
Langkah tersebut menurut Hanafi perlu dilakukan sebagai ‘cadangan’ bila upaya diplomasi dan negosiasi yang telah dibangun melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tidak memberikan hasil.
(samsul arifin – www.harianindo.com)