Jakarta – Pada awal Juli dan akhir Agustus 2017 polisi berhasil meringkus beberapa anggota yang tergabung dalam organisasi penyebar hoax yang menamakan diri mereka Saracen. Ketiga tersangkanya adalah berinisial JAS (32), SRN (32), dan MFT (43).
Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah mendesak kepolisian untuk segera mengungkap siapa pelanggan ‘pabrik’ produsen berita hoax yang baru-baru ini terungkap bernama Saracen.
Pria yang akrab disapa Dahnil ini mengatakan bahwa tidak mungkin kepolisian tidak mampu mengungkap siapa pelanggan produsen hoax tersebut.
“Tinggal dilacak saja, mereka pernah bertransaksi dengan siapa saja, bongkar saja data pemesan. Karena menurut dugaan kami pemesanan hoax ini dari penguasa juga dari oposisi,” kata Danhil di Jakarta, Senin (28/08/2017).
Baca juga : Polisi Temukan Sejumlah Rekening Yang Diduga Terkait Transaksi Kelompok Saracen
Danhil mengatakan bahwa pemesan berita hoax untuk disiarkan ke publik ini harus segera di bongkar dan diberi hukuman sesuai dengan oeraturan yang berlaku. Ia menjelaskan bahwa pemesan berita hoax itu mengabaikan keadaan publik sekaligus etika publik.
“Intinya mereka tidak punya etika dalam mendukung penguasa atau mendukung sebaliknya, tinggal pesanannya seperti apa itu pegangan mereka. Produsen hoax ini sangat berbahaya karena dapat menciptakan disintegrasi,” jelasnya.
“Sebenarnya orang awam pun melihat akun sosial media mana yang menjadi senjata produsen hoax dalam meyebarkan fitnah. Jadi tidak mungkin polisi tak bisa mengungkap siapa yang memesan,” sambungnya.
(Muspri-www.harianindo.com)