Harian IndoMaluku – Kali ini giliran Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Ghani Kasuba yang memberikan pernyataan unik terkait kebijakan tol laut Presiden Joko Widodo. Menurutnya pelayanan tol laut di wilayah Malut sangat tidak efektif.
Yang membuat menarik adalah penilaiannya yang mengatakan bahwa tol tersebut leboh lama dari sisi operasional, dimana satu kali operasi membutuhkan waktu hingga 23 hari, sementara kapal kompetitor bisnis hanya butuh tujuh hari atau satu minggu.
Saat ditemui di Kantor DPRD Malut, Kasuba berkata “Kehadiran kapal tol laut ini, dengan harapan menekan tingkat harga di daerah. Tapi, kalau waktu kedatangannya mencapai 23 hari, maka sama saja. Tidak ada manfaatnya,”
Gubernur mengatakan, tol laut merupakan kebijakan presiden dengan maksud menyamakan harga kebutuhan masyarakat di Pulau Jawa dengan pulau di luar Jawa. Namun kenyataanya, selama ini harga barang tetap seperti sebelum adanya kebijakan tol laut.
Dia mengatakan akan menyampaikan masalah ini ke Menko Kemaritiman agar ada perhatian yang baik. “Memang ini kebijakan presiden dan masalahnya ada di Kementerian Perhubungan. Tapi, bagi saya lebih baik disampaikan ke Menko Kemaritiman, sebab semua masalah yang lebih paham dan cepat responnya ada di Menko Maritim karena dia mengatur semua hal,” katanya.
“Kita tidak bisa pungkiri, satu kebijakan baru pasti akan menuai masalah. Terutama efektif tidaknya penerapan kebijakan itu. Karena itu, perlu ada evaluasi sehingga implikasi di masyarakat bisa dirasakan,” tutup Gubernur.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
