Washington – Pasukan pengamanan presiden Amerika Serika, Secret Service, saat ini sedang mengalami krisis dana terkait gaji dan lembur para agen.
Selain dalam rangka persiapan kedatangan 150 kepala negara yang akan menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York bulan depan, besarnya anggota keluarga dan properti yang dimiliki Presiden AS Donald Trump membuat tugas Secret Service menjadi lebih berat dari sebelumnya.
Menurut Kepala Secret Service Randolph “Tex” Ailes, Senin (22/8/2017), pengeluaran untuk membayar gaji dan lembur 1.100 agen Secret Service akan melebihi plafon untuk tahun fiskkal ini.
“Masalah ini bukan masalah yang bisa dikaitkan dengan persyaratan perlindungan pemerintah saat ini saja. Namun telah menjadi isu yang terus berlanjut selama hampir satu dekade karena peningkatan tempo operasional secara keseluruhan,” kata Ailes dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.
Khusus untuk Presiden Donald Trump, ia melakukan perjalanan di setiap akhir pekannya ke berbagai propertinya di Florida, New Jersey, dan Virginia. Belum lagi harus memberikan perlindungan kepada anak-anak dewasa presiden dalam perjalanan bisnis dan liburan mereka.
“Presiden memiliki keluarga besar, dan tanggung jawab kami diwajibkan oleh hukum,” kata Ailes kepada USA Today.
“Saya tidak bisa mengubahnya, saya tidak memiliki fleksibilitas,” tambahnya.
Saat ini, Ailes mengaku sedang melakukan negosiasi dengan Kongres agar gaji dan upah lembur para agen dinaikkan dari USD 160.000 per tahun menjadi USD 187.000 .
(samsul arifin – www.harianindo.com)