Harian IndoJakarta – Saksi kunci kasus korupsi pengadaan e-KTP, Johannes Marliem, ditemukan tewas dengan luka tembak pada Kamis (10/8/2017) sekitar pukul 02.00 dinihari waktu setempat di kediamannya di Beverly Grove, Los Angeles, Amerika Serikat.
Namun anehnya, pada Jumat (11/8/2017) sekitar pukul 20.47 WIB akun Twitter @johannesmarliem masih berkicau dengan menyebarkan sebuah artikel dari nature.com.
“The trees are on the move!” begitu tulis tweet @johannesmarliem.
Netizen yang merasa heran lantas memberikan komentarnya.
“LAH, MASIH IDUP KAU??” kicau @poteker_dimas.
“Is that u ? (KPK) has confirmed that businessman Johannes Marliem, a key witness in the multi-million e-ID graft case, has died in US,” tambah @Bang_Si0may.
Dikutip dari CBS Los Angeles. Jumat (11/8/2017), Marliem dilaporkan mengurung seluruh anggota keluarganya sebelum dirinya bunuh diri dengan menggunakan pistol.
“Rabu (9/8/2017) malam, FBI menerima laporan seorang lelaki bersenjata mengurung keluarga di dalam rumah. Informasi itu diteruskan kepada LAPD,” tulis CBS.
Tim dari LAPD lantas mendatangi rumah tersebut. Setelah bernegosiasi, pria yang diduga Marliem mengeluarkan seorang perempuan dan satu orang anak dari dalam rumah.
Setelah itu polisi masuk ke dalam rumah dan mendapati Marliem sudah tewas dengan luka tembak. Polisi menduga ia bunuh diri.
Johannes Marliem merupakan penyedia produk automated finger print identification system (AFIS) merek L-1 yang digunakan dalam proyek e-KTP, yang kini kasus sedang ditangani KPK. (samsul arifin – www.harianindo.com)
