Jakarta – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok divonis hukuman dua tahun penjara sesuai putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal 9 Mei 2017 lalu. Ahok terjerat kasus penodaan agama dan harus menjalani hukumannya di Rutan Mako Brimob Jakarta.
Namun mantan Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat, yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI tetap mendukung Ahok sepenuhnya. Bahkan Djarot mengaku bangga karena Ahok dipenjara bukan karena terlibat kasus korupsi.
“Saya bangga dengan pak Ahok, dia dipenjara bukan karena kasus korupsi, tapi karena dia dipolitisasi, akibat politisasi. Mohon maaf, saya akan bela. Lihat kerjanya pak Ahok dulu,” ujar Djarot dalam acara silaturahmi Kepala SD, SMP dan SMA se-DKI Jakarta di Gedung Yayasan Budha Tzu Chi, Jakarta Utara, Sabtu (12/08/2017).
Djarot juga mengatakan bahwa salah satu resiko yang harus dihadapi ketika menjadi seorang politikus adalah masuk penjara. Djarot pun mencontohkan nama mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Rolihlahla Mandela dan Proklamator Soekarno yang juga pernah dipenjara.
Baca juga : Djarot : “Ahok Dipenjara Karena Dipolitisasi”
Menurut Djarot, kedua pemimpin tersebut dipenjara karena memperjuangkan kebenaran. Djarot pun meminta Ahok untuk ikhlas dalam menjalani masa hukuman ini.
“Saya bilang ketemu Pak Ahok, enggak apa-apa, ini sudah garis Tuhan, kita harus ikhlas menjalani, harus ikhlas terima resiko,” katanya.
Ahok tetap mempertahan prinsip-prinsip kebenaran dalam hidupnya. Djarot pun berharap kepada seluruh Kepala Sekolah dan seluruh Guru agar dapat mempertahankan prinsip-prinsip yang sama.
“Kebenaran itu tidak bisa dibungkam dan sekali waktu kebenaran itu akan menunjukkan dirinya, entah berapa tahun,” ucap Djarot.
(Muspri-www.harianindo.com)