Jakarta – Johannes Marliem saat ini tengah menjadi perbincangan pasalnya dirinya merupakan saksi kunci dari megakorupsi proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik alias e-KTP. Namun sayangnya Johannes Marliem baru saja meninggal dunia di Amerika Serikat.
Kabar tersebut dibernarkan juga oleh juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah.
“Iya benar, yang bersangkutan, Johannes Marliem, meninggal dunia. Tapi kami masih belum dapat informasi yang lebih rinci karena kejadiannya di Amerika,” kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/08/2017).
Febri juga mengatakan bahwa penyidikan terhadap kasus korupsi e-KTP masih akan terus berjalan dan kematian Johannes Marliem akan menjadi tanggung jawab aparat setempat.
“Terkait dengan kematian yang bersangkutan, yang lebih rinci menjadi domain para penegak hukum setempat disana,” jelasnya.
Nama Johannes Marliem menjadi mengemuka ketika salah satu media berita nasional mewawancarainya pada pertengahan bulan Juli lalu. Tak hanya itu, namanya juga mulai mencuat ketika Setya Novanto ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga : Saksi Kunci e-KTP Johannes Marliem Diduga Tewas Bunuh Diri
Johannes yang kini telah menjadi warga Negara Amerika Serikat ini secara blak-blakan mengaku bahwa dirinya memiliki bukti-bukti terkait orang-orang yang terlibat dengan kasus korupsi e-KTP.
“Hitung saja selama empat tahun dikali berapa pertemuan. Ada puluhan jam rekaman sekitar 500GB,” katanya dengan yakin saat masih hidup.
Johannes Marliem merupakan Direktur Biomorf Lone LLC, Amerika Serikat, dimana perusahaan tersebut merupakan penyedia layanan teknologi biometric. Namanya juga sudah disebutkan oleh Jaksa KPK sebanyak 25 kali ketika pembacaan tuntutan terdakwa Irman dan Sugiharto dalam kasus korupsi e-KTP.
Marliem disebut sebagai saksi kunci kasus megakorupsi ini dikarenakan dirinya mengantongi bukti pembicaraan para perancang proyek e-KTP selama empat tahun. Ia meyakini bahwa rekaman pembicaraan itu dapat menjadi bukti untuk menelisik korupsi yang merugikan negara hingga Rp 2,3 Triliun tersebut.
Saat ini kabar simpang siur penyebab kematian Johannes Marliem mulai merebak, ada yang menyebutkan bahwa dirinya meninggal karena luka tembak dan bunuh diri. Tapi KPK masih belum dapat penjelasan resmi tentang hal itu.
(Muspri-www.harianindo.com)