Tulung Agung – Seorang warga Dusun Mojo, Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu nekat membobol tiga Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Diketahui warga tersebut bernama Candra Kristian (25) dan ia hanya menggunakan sebuah obeng untuk melakukan aksinya.
Untungnya polisi berhasil melacak keberadaannya berdasarkan kartu ATM yang tertinggal didalam.
Kasubag Humas Polres Tulungagung, AKP Saeroji, mengungkapkan bahwa pada hari Minggu (06/08/2017) pukul 04.00 WIB Candra mendatangi tempat ATM di depan dealer sepeda motor di Jalan Ki Mangun Sarkoro.
Awalnya ayah dua anak ini mengambil uang di ATM BRI.
“Ternyata saldonya kurang, karena hanya Rp 80 ribu. Tapi dia otak atik sehingga kartunya tertelan,” terang Saeroji, Jumat (11/08/2017).
Usai mengamati suasana aman, Candra mengeluarkan obeng yang sudah dipersiapkan. Pertama, ia berusaha membongkar kotak ATM BRI hingga tutup depannya terbuka dan terlihat brankas di dalamnya. Namun obeng di tangannya tidak kuat untuk membuka brankas tersebut.
Baca juga : Rampok Mini Market, Bule Asal AS Divonis 20 Bulan Penjara
Candra kemudian beralih ke kotak ATM BNI di sampingnya. Namun lagi-lagi gagal karena obengnya tidak kuat membongkar brankas. Tidak menyerah, sekali lagi Candra berupaya membongkar kotak ATM Mandiri namun tidak juga membuahkan hasil.
“Karena putus asa, akhirnya dia pulang. Jadi pelaku tidak berhasil membawa uang sepeserpun,” terang Saeroji.
Kondisi mesin ATM yang berantakan tersebut baru diketahui pada hari minggu siang. Polisi langsung melakukan olah TKP bersama pihak bank. Polisi menemukan kartu ATM milik Candra yang ditelan mesin ATM.
Berdasarkan data kartu tersebut, polisi melakukan pelacakan. Selain itu, polisis juga mendapatkan rekaman CCTV di ruangan ATM tersebut.
“Pelaku mengira CCTV hanya ada di bagian luar. Selain itu dia juga memanfaatkan situasi sepi. Setelah melihat pos satpam tidak ada orangnya,” tambah Saeroji.
Candra dengan mudah ditangkap, belum sampai 24 jam setelah melakukan aksi. Candra mengaku berbuat iseng dan tidak punya kemampuan untuk membobol brankas. Perbuatannya dilakukan karena kebutuhan ekonomi.
(Muspri-www.harianindo.com)