Washington DC – Korea Utara (Korut) dikabarkan sukses mengecilkan senjata nuklirnya. Dengan demikian, senjata tersebut bisa dipasangkan di atas rudal balistik. Informasi tersebut didapatkan beberapa badan intelijen Amerika Serikat (AS) sebagaimana diberitakan NBC News pada Jumat (11/8/2017).
Selain itu, pejabat badan intelijen AS telah melakukan penelitian rahasia. Hal tersebut berkaitan dengan senjata nuklir yang dikembangkan Korut. Berdasarkan analisis, AS memprediksi Korut kini telah memproduksi 60 senjata nuklir.
Penemuan tersebut pun memperparah gesekan antara AS dengan Korut. Bahkan, hal tersebut diduga sebagai penyebab Presiden Donald Trump mengecam Korut dengan pernyataan “menelan Pyongyang dengan api dan kemarahan yang dunia tidak pernah lihat sebelumnya”.
Sementara itu, Korut merespons kecaman AS. Mereka menegaskan kini sedang memerinci serangan rudal yang bakal diluncurkan ke Guam. Mereka pun mempertegas dengan pernyataan ”menciptakan api yang akan menyelimuti wilayah AS di Pasifik tersebut”.
Sebagaimana diberitakan NBC News pada Jumat (11/8/2017), sejumlah pejabat AS di berbagai badan intelijen sepakat dengan penilaian yang dirilis oleh The Washington Post. Satu hal yang pasti adalah dengan keberhasilan Korut memperkecil senjata rudalnya maka negara tersebut dipandang telah berada di ambang batas menjadi negara yang mengontrol senjata nuklir.
Para pejabat AS menepis kabar perkembangan ini telah mengejutkan mereka dengan mengatakan bahwa hal tersebut sudah diperkirakan sebelumnya. Namun NBC News mewartakan, mantan pejabat tinggi AS, Juan Zarate, menyerukan hal yang berbeda. Zarate menuturkan, tampaknya kalangan intelijen AS terkejut dengan cepatnya kemajuan Korut dalam pengembangan senjata nuklir. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)