Jakarta – Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menanggapi pernyataan dari rekan satu partainya, Fadli Zon, yang menyebut dirinya mencla-mencle karena memberikan pujian kepada Presiden Jokowi dan memprediksi Jokowi akan terpilih kembali untuk yang kedua kalinya sebagai presiden.
“Rapopo mencla-mencle daripada jadi kacung neolib,” ujar Arief Poyuono, Kamis (10/8/2017).
Arief menegaskan bahwa pujian yang ia berikan kepada Jokowi adalah penilaian obyektif.
“Biar masyarakat yang menilai pernyataan saya yang katanya memuji Joko Widodo setinggi langit dianggap mencla-mencle. Memang salah memuji presiden negara kita sendiri? Memang salah membuat prediksi Joko Widodo mungkin bisa dua periode memimpin jika dengan prestasi kinerja ekonominya jika Joko Widodo mencalonkan diri lagi?” jelas Arief.
Arief justru menilai kehadiran Fadli Zon dan Setya Novanto ke Amerika Serikat saat Donald Trump berkampanye adalah tidak pantas.
“Lebih baik dianggap mencla-mencle apa jadi kacungnya Amerika Serikat? Di mana ada politisi Indonesia yang sangat bangga ikut hadir dan ikut memberikan dukungan pada saat capresnya Amerika Serikat Donald Trump kampanye,” cetus Arief.
“Sedih saya sama model politisi yang mentalnya mental kacung tapi topengnya nasionalis. Mana bisa maju negeri ini kalau banyak politisi yang bermental kacung asing?” tambahnya.
Seperti diketahui, Fadli Zon menyebut pernyataan Arief sebagai hal yang lucu karena memberikan pujian kepada Jokowi padahal Gerindra sedang akan kembali mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
“Saya kira masih banyak waktu untuk memperjuangkan Pak Prabowo. Kalau ada orang yang ingin memenangkan orang lain ya sudah kami tidak mempermasalahkan itu. Ya mungkin saya nggak tahu pernyataan itu agak aneh saja. Itu kan adalah pernyataan yang mencla-mencle,” ujar Fadli Zon, Selasa (8/8/2017).
(samsul arifin – www.harianindo.com)