Harian IndoJakarta – Meski Timur Tengah sedang dilanda perang, beberapa agensi ilegal tetap mengirimkan tenaga kerja. Hal tersebut pun semakin menjamur.
Bareskrim Polri pun berhasil menguak beberapa jaringan tersebut. Dua jaringan internasional berhasil dibongkang Satuan Tugas Khusus Penanganan Tindak Pidana Umum. Berdassar pemeriksaan, agensi tersebut mengirim tenaga kerja ke Uni Emirat Arab (Abu Dhabi) dan Suriah (Damaskus).
“Dari dua jaringan ini, kami berhasil menangkap 8 tersangka dengan peran sebagai perekrut lapangan, agen, penanggung jawab, penjaga penampungan, sponsor, penanggung jawab dan direktur perusahaan PPTKIS, serta pengurus visa,” papar Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto pada Kamis (10/8/2017).
Dari Pengukan tersebut, Komjen Ari Dono menyita beberapa barang bukti. Yakni, 29 pasport, 10 visa Timur Tengah, 46 formulir pendaftaran CTKI, 9 HP, dokumen PT Nurafi Ilman Jaya, 1 APV, 5 CPU, 1 buku registrasi lab, 1 buku registrasi radiologi korban, 1 hasil rontgen korban, 1 lembar hasil pemeriksaan lab korban, blangko kosong, buku tabungan, dan ATM.
“Kami sedang mengupayakan agar pengusutan bisa menyentuh kepada klinik-klinik yang mengeluarkan surat fit tidak melalui mekanisme yang benar. Bahkan kliniknya sudah habis izin dan dokternya dokter rumahan yang mengeluarkan hasil pemeriksaan kesehatan tidak sesuai prosedur,” tukasnya.
Sementara itu, Polri menerima 862 laporan terkait TPPO. Sejauh ini yang teridentifikasi baru 2.072 korban dan 1.168 tersangka dalam proses hukum. Penyelidikan terakhir, polri menilai ada pergeseran modus operandi. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
