Bandung – Tidak datangnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai saksi untuk terdakwa Buni Yani pada persidangan kasus pelanggaran UU ITE, dipertanyakan oleh terdakwa.
Buni Yani bahkan meminta majelis hakim untuk memaksa Ahok datang karena informasinya harus didengarkan di depan persidangan.
“Justru kita minta diwajibkan. Paksa Ahok datang oleh majelis hakim karena itu menyangkut informasi yang sudah diberikan,” kata Buni Yani, usai sidang di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung, Selasa (8/8/2017).
Menurut Buni Yani, kehadiran Ahok sangat penting dalam perkara ini agar bisa didengarkan untuk membuktikan kebenaran BAP pemeriksaan.
“Mestinya dia datang. Bahwa kita kepingin membuktikan apa yang ada di BAP nya ada yang salah,” ujarnya.
Buni Yani juga mengaku ada beberapa pernyataan yang akan ia sampaikan ke Ahok bila dia dihadirkan di persidangan.
“Ada, cuma kita tidak ingin sampaikan sekarang karena itu materi perkara. Tapi bahwa nanti ada di BAP penyidik ada yang salah di sana. Kalau cuma dibacakan, kita tidak bisa kritisi, berat sebelah,” kata Buni Yani.
“Pak Ahok, Anda bohong. Kita bisa bilang gitu kalau dia datang. Makanya harus datang minggu depan. Itu sudah perintah hakim, Ahok harus datang minggu depan,” tandasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)