Jakarta – Berpindahnya arah haluan politik Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo, dengan mendukung Jokowi di Pilpres 2019 disambut positif oleh PDIP.
Namum demikian, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berharap dukungan yang diberikan Hary Tanoe tersebut tidak mempunyai motif kekuasaan.
“Itu membantu konsolidasi politik untuk Pak Jokowi menjalankan program kerakyatannya. Tapi yang penting itu bukan menjadi sebuah motif kekuasaan atau motif kepentingan jangka pendek,” kata Hasto di kediaman Idrus Marham, Cibubur, Jakarta, Minggu (6/8/2017).
Hasto meminta dukungan yang diberikan kepada Jokowi itu karena kinerja yang ditunjukkan pemerintah dalam tiga tahun terakhir ini.
“Saya harapkan ini menjadi kesadaran terhadap kinerja Pak Jokowi,” ujarnya.
Perubahan haluan dari Perindo ini tentu saja menjadi bahan pembicaraan yang menarik, mengingat selama ini Perindo selalu berseberangan dengan pemerintah. Bahkan pada Pilpres 2014 lalu, Perindo lebih memilih untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta dengan bergabung dalam Koalisi Merah Putih.
Menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, manuver politik yang dilakukan oleh Hary Tanoe merupakan hal yang wajar, apalagi sosok Jokowi menjadi daya tarik partai-partai untuk mendukungnya di Pilpres 2019.
“Wajar Perindo mengikuti parpol lain yang sudah mencalonkan Pak Jokowi. Normal saja,” ujar Fahri Hamzah
(samsul arifin – www.harianindo.com)