Jakarta – Kesadaran untuk membuang limbah elektronik kembali didengungkan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Isnawa Aji selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengatakan bahwa sampah elektronik seharusnya tidak dicampur dengan sampah organik dan rumah tangga.
Saat dihubungi hari ini, Aji sempat berkata, “Selain sampah organik dan anorganik, di rumah, kantor, kita juga ada namanya limbah elektronik HP mati, kipas angin rusak, bekas charger, komputer, gadget,”
Untuk mengatasi sampah elektronik, Dinas Lingkungan Hidup DKI akan mengelola secara gratis. Sebagai permulaan, kata Isnawa, pihaknya akan menyediakan boks di tiap RT untuk mengumpulkan limbah elektronik.
“Bayangkan ada 3-5 HP rusak di rumah dan limbah elektronik lainnya, Dinas LH punya 80 truk sampah organik. Bisa membantu secara gratis untuk warga. Bisa tiap kantor, asrama, rusun di koordinir RT, kumpulkan gadget bekas yang mati,” kata dia.
“Rencana akan tempatkan drop box ke kantor lurah dan camat,” ucap dia.
Setelah terkumpul, Isnawa mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), akan mengolah limbah elektronik tersebut.
“Kerja sama PPLI untuk treatment limbah elektronik. Memang di awal kami prioritaskan limbah HP gadget yang rusak, kan ada baterainya. Yang juga bahaya itu aki bekas, terkadang cairan timbalnya dibuang ke got, wah, itu pencemaran berat,” ujar dia.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga kini memanfaatkan car free daya (CFD) atau hari bebas kendaraan, untuk menyosialisasikan bahaya limbah elektronik.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)