Berawal Dari Hobi, Pria Ini Sukses Bisnis Jeans Berpenghasilan Hingga Rp300 Juta

Jakarta – Ide bisnis bisa muncul dari mana saja, termasuk hobi memakai celana jeans. Contohnya, Muhammad Ali Akbar, pria berusia 27 tahun yang kini menekuni bisnis celana jeans berbahan denim.

Ali terjun ke bisnis ini lantaran sejak kuliah gemar memakai celana jeans denim. Sempat terlintas di pikirannya untuk menjajal bisnis celana jeans denim.

“Awalnya dikasih celana oleh sahabat saya dari Australia, bahan denim, karena waktu itu denim belum booming, saya pakai ke kampus, ternyata banyak yang nanyain, beli di mana,” kata Ali Akbar, Jakarta, Senin (31/7/2017).

Akhirnya, Bermodal uang saku Rp 300.000, Ali mengawali bisnis di 2010 dengan membeli bahan denim lokal dan dibawa ke penjahit di Bandung.

“Modal awal banget sih pakai uang saku Rp 300 ribuan, buat modal bahan dan jahit,” ujar Ali.

Awalnya, Ali hanya mampu memproduksi sebanyak tiga sampai lima jeans denim setiap bulannya, itupun yang memesan masih kalangan teman kampusnya. Seiring jalannya waktu pesanan mulai mengalir, dan ia bisa membeli 3 unit mesin jahit serta memanfaatkan ruang kosong di rumahnya untuk produksi.

Namun, bisnis yang dirintis Ali sempat ditentang orang tuanya, karena mereka menghendaki anaknya bekerja kantoran. Meski ditentang, Ali tetap teguh menjalankan bisnis tersebut.

Ia juga berani meminjam modal dari koperasi sebesar Rp 10 juta dan menyewa kios di Pamulang, Tangerang Selatan. Modal itu juga dipakai membeli bahan denim dan biaya operasional lainnya.

Singkat cerita pesanan jeans denim makin mengalir deras hingga 90-150 potong per bulan. Mayoritas pesanan datang lewat jalur media sosial.

Ali pun mulai menikmati omzet yang lumayan dari bisnis ini.

“Awal-awal saya jual Rp 150.000-Rp 200.000 untuk satu denim dan itu jahitannya standar banget, dan omzet pertama dari kios itu sekitar Rp 20 juta,” tutur Ali.

Kini bisnis celana jeans denim racikan Ali sudah berkembang. Mengusung label Rumah Denim&Jeans, Ali merambah pasar Jabodetabek dan telah membuka 4 gerai dengan 30 karyawan. Rencananya, Ali akan membuka gerai kelima di Bekasi.

“Sekarang omzet kurang lebih saat ini omzet kotor di angka Rp 300 juta per bulan, dengan harga variasi mulai Rp 135 ribu sampai Rp 920 ribu,” kata Ali.

Ia berpesan, jangan ragu dan gengsi belajar memulai usaha, apalagi sekarang informasi bisa diperoleh luas lewat internet.

“Jangan gengsi saat memulai usaha, banyak cari referensi karena sekarang dunia informasi sudah luas banget di internet,” pungkas Ali.

(samsul arifin – www.harianindo.com)