Ini yang Menyebabkan Banyaknya PKL dan Pemotor di Trotoar

Jakarta – Menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangannya di atas trotoar dan banyaknya pengendara motor yang melintas di jalur pejalan kaki. Hal tersebut disebabkan oleh lemahnya hukum dari pemerintah terhadap mereka yang melakukan pelanggaran di kawasan tersebut. Sebab, penertiban trotoar itu hanya dilakukan tatkala ada momentum seperti sekarang, yaitu bulan tertib trotoar saja.

“Ya betul. Itu pmasalahan yang sangat mendasar, ketegasan penegakan hukum yang harusnya dilakukan sepanjang tahun, tidak hanya sebulan tertib trotoar ini saja,” ujar pakar tata kota Nirwono Yoga, Sabtu (5/8/2017).

Baca juga : Tanggapan Kemlu Terkait Protes Taiwan Soal Deportasi Warganya Ke China

Menurutnya, pihak kepolisian wajib memberi sanksi tegas, mulai dari teguran, penilangan hingga pencabutan SIM bagi yang melanggar berulangkali lewat trotoar. Lalu, dinas perhubungan (Dishub) juga harus melakukan penertiban kendaraan yang parkir di badan dan tepi trotoar.

“Satpol PP menertibkan PKL warung kios bengkel hingga pangkalan ojek di trotoar. Ini sesuai amanat UU 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, dan Perda 8/2007 tentang Ketertiban Umum,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan, pemerintah daerah harus lebih menata dan membangung lebih banyak trotoar di Ibu Kota, sehingga hak pejalan kaki terpenuhi kala melakukan aktivitasnya. Sebab, dari seluruh jalan yang ada di Jakarta hanya 10 % yang memiliki trotoar. Dan yang lebih mirisnya lagi, dari semua jalur pejalan kaki itu hanya sebesar 1 % yang ramah terhadap ibu hamil dan kaum disabilitas.

“Ini yang belum dikembangkan di Jakarta, semua masih tumpang tindih jalan sendiri-sendiri,” tukasnya.

(samsul arifin – www.harianindo.com)