Jakarta – Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman akhirnya ungkapkan permintaan maaf kepada masyarakat perihal pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek. Pembangunan ini menurut penilainnya, menimbulkan ketidaknyamanan lantaran macet yang tak bisa dihindari.
Saat ditemui dilokasi proyek LRT, ia berkata bahwa, “Kami juga minta maaf pada publik ini karena dengan pembangunan, Pak Dirut, Pak Budi Karya, ini pasti menimbulkan ketidaknyamanan. Tapi kita tidak ada pilihan, tapi kita berharap semua proses bisa selesai. Jadi tidak terlalu lama masalah lalu lintas ini terganggu,”
“Tadi saya dan Pak Budi Karya sudah lihat satu karya dari anak bangsa jadi Kementerian Perhubungan dan LRT-nya ini sudah 37 persen tadi maju. Ada memang yang masih 3 persen ada 7 persen. Jadi progress-nya sangat bagus,” ungkap dia.
Untuk diketahui, proyek LRT Jabodebek digarap PT Adhi Karya Tbk (ADHI). LRT Jabodebek dibangun dalam dua tahap, yakni tahap pertama meliputi Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. Sementara, tahap dua yakni Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah Grogol.
Sementara, untuk pembebasan lahan dia mengaku sudah tidak ada masalah. Saat ini, hanya menyisakan 5 hektare (ha) lahan masyarakat untuk depo.
“Depo rencana hari Senin ada rapat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk finalisasi pembebasan itu. Diharapkan akhir bulan ini sudah selesai,” ujar dia.
Dia mengatakan, saat ini ADHI terus mempercepat konstruksi. Tahun ini akan masuk pada pemasangan rel atau track box dan railway system. Railway system sendiri seperti power supply, telecommunication system, dan signal system.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)