Jakarta – Berjalan kaki dengan intensitas sedang ternyata bisa mengurangi gejala kerusakan kognitif ringan yang terkait dengan kesehatan pembuluh darah yang buruk di otak.
Peserta dengan gangguan kognitif vaskular atau biasanya dikenal dengan demensia vaskular, yang berjalan tiga jam per minggu selama enam bulan mmapu memperbaiki waktu reaksi dan tanda-tanda fungsi otak yang membaik lainnya, sebuah tim peneliti dari Kanada melaporkan dalam British Journal of Sports Medicine.
Kelainan kognitif pembuluh darah ataupun VCI, mengacu kepada demensia lebih lanjut yang terjadi akibat kerusakan pembuluh darah di tempat lain di tubuh. Ini merupakan penyebab demensia kedua yang paling umum setelah penyakit alzheimer.
“Telah terbukti bahwa latihan aerobik reguler meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan kesehatan serebrovaskular,” kata penulis senior studi, Teresa Teresa-Ambrose, seperti dilansir dari laman Lifescript, Minggu (2/7/2017).
“Lebih khusus lagi, hal ini mengurangi risiko seseorang mengembangkan kondisi kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes (tipe II) dan kolesterol tinggi. Kondisi kronis ini memiliki dampak negatif pada otak, kemungkinan melalui aliran darah yang terganggu ke otak,” jelas Ambrose, seorang peneliti dengan Aging, Mobility dan Cognitive Neuroscience Lab di University of British Columbia di Vancouver.
Otak merupakan organ yang sangat metabolik dan untuk membuatnya tetap sehat, dibutuhkan aliran darah yang baik untuk menghasilkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan ke jaringannya.
“Perlu dicatat bahwa dalam penelitian ini, penurunan tekanan darah (sekunder akibat olahraga) dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif,” tukas Ambrose.
Baca juga: Pemilik Kulit Berminyak Sebaiknya Hindari Makanan Ini
Latihan aerobik yang melibatkan berjalan juga bisa menguntungkan otak dengan meningkatkan faktor pertumbuhan, yaitu zat yang dibuat oleh tubuh yang meningkatkan pertumbuhan sel, diferensiasi dan kelangsungan hidup. (Yayan – www.harianindo.com)