Jakarta – Mayoritas pelari, berdasarkan pengalaman mereka, seringkali melangkah dengan pelan dan efisien selama berlari. Tetapi, sebuah penelitian menunjukkan bahwa perubahan langkah lari perlu dilakukan.
Faktanya adalah, langkah yang paling alami bagi Anda mungkin yang tepat untuk Anda, demikian menurut Iain Hunter selaku konsultan AS Track and Field dan Jared Ward selaku pelari Olimpiade Amerika Serikat (AS).
“Jangan cemas tentang mengubah langkah lari. Biarkan saja dan Anda akan menggunakan lebih banyak energi pada akhirnya,” tukas Hunter yang berasal dari Brigham Young University, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari mettrotvnews.com, Minggu (30/7/2017).
Untuk mencoba mengerti bagaimana variasi langkah dan energi, Hunter dan Ward mempelajari 19 pelari berpengalaman yang setidaknya berlari sekitar 32 km setiap minggu, dan 14 pelari amatir yang berlari 8 km per minggu. Setiap peserta dari kedua kelompok diminta berlari selama 20 menit dan dilakukan pengukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk melihat berapa banyak energi yang digunakan.
Mereka diminta mencoba lima jenis panjang langkah yang berbeda, termasuk langkah natural yang dikurangi atau dilebihkan 8 dan 16 persen dari langkah normal.
Alhasil, kedua kelompok menggunakan energi lebih sedikit dibandingkan bila melangkah dengan panjang langkah normal.
“Itu terjadi begitu saja, tak perlu dilatih. Tubuhmu adalah pelatih terbaik dalam menentukan panjang langkah,” ungkap Hunter.
Ward pun menyarankan, jika efisiensi adalah tujuan utama dalam berlari, lebih baik tetap pada langkah biasanya.
Baca juga: 5 Bahan Makanan Sehat yang Murah dan Mudah Didapat
“Banyak orang dianjurkan dengan berbagai bentuk lari, namun studi ini menunjukkan bahwa pelari pemula sebaiknya tak mencoba berlari dengan cara alami tubuh mereka melakukannya. Nikmati lari dan tak perlu khawatir bagaimana hal itu terlihat,” pungkas Ward. (Yayan – www.harianindo.com)