Jakarta – Bagi sebagian orang, tes ataupun skrining penyakit infeksi menular seksual merupakan cara untuk tetap sehat dan menjauhkan dari berbagai penyakit menular seperti klamidia, gonore dan HIV. Tak hanya itu, Anda mungkin juga akan dites terkait penyakit seperti sifilis ataupun hepatitis B.
Meski demikian, jangan abaikan penyakit hepatitis C yang mungkin saja menular lewat hubungan badan. Hepatitis C adalah infeksi hati yang dapat Anda alami selama bertahun-tahun dan tidak pernah menyadarinya.
Seperti dilansir dari metrotvnews.com, Sabtu (29/7/2017), Penyakit tersebut menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius seperti jaringan parut hati, kanker hati dan gagal hati yang bisa mematikan.
Anda mungkin tak pernah menganggap hepatitis C sebagai penyakit menular seksual karena tak banyak yang menderita hepatitis C akibat hubungan seksual.
Menurut Mayo Clinic, orang-orang yang paling berisiko tertular hepatitis C adalah mereka yang disuntik obat, mendapatkan tato dengan alat yang tidak steril, menerima transfusi darah atau transplantasi organ, lahir dari wanita yang mengalami hepatiti C atau lahir antara tahun 1945 dan 1965, karena kelompok usia ini mengalami masa kejadian infeksi hepatitis C tertinggi.
The Centers for Disease Control and Prevention menyatakan, virus hepatitis C tidak ditularkan secara efisien melalui hubungan seks. Tetapi, virus ini tetap bisa menular terutama di antara orang-orang yang terinfeksi HIV.
Hepatitis C merupakan virus yang mengandung darah. Ini berarti ia terjangkit melalui paparan sejumlah kecil darah. Dalam kasus penularan lewat hubungan seksual, ini biasanya terjadi akibat hubungan seksual yang seperti merobek atau melakukan seks anal.
Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Menangis
Sementara itu, beberapa gejala hepatitis C yang perlu diwaspadai seperti pendarahan dengan mudah, kelelahan, mudah memar, nafsu makan buruk, penyakit kuning, kulit gatal, penurunan berat badan, urine berwarna gelap dan pembengkakan di kaki. (Yayan – www.harianindo.com)