Harian IndoPyongyang – Setelah sukses melakukan uji coba peluncuran Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau rudal balistik antar benua pada 4 Juli 2017 lalu, kini Korea Utara kembali meluncurkan ICBM yang diklaim mempunyai daya jangkau lebih panjang dari uji coba yang lalu.
Para pakar senjata Barat mengatakan, ICBM yang diberi nama Hwasong-14 ini merupakan peningkatan dari ICBM pertama yang diuji coba pada 4 Juli 2017 lalu, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.
Dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (29/7/2017), rudal balisktik yang diluncurkan pada hari Jumat (28/7/2017) waktu setempat tersebut mampu mengudara selama 47 menit dan 12 detik dengan ketinggian maksimum 3.724,9 kilometer dan jangkauan 998 kilometer.
Dalam pelaksanaan uji coba kemarin, pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un mengawasi secara langsung.
Dari pengamatan organisasi Union of Concerned Scientists yang berbasis di AS, rudal yang diluncurkan tersebut mampu menjangkau hingga wilayah Amerika Serikat, di Denver dan Chicago.
Secara terpisah, Michael Elleman dari lembaga International Institute for Strategic Studies menyatakan, dengan pelaksanaan uji coba rudal balistik ini menandakan tertutupnya upaya solusi diplomatik dengan Korea Utara.
“Kuncinya di sini adalah bahwa Korut telah melakukan uji coba yang berhasil untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari satu bulan,” tutur Michael Elleman.
“Jika tren ini berlanjut, mereka (Korut) dapat membuat sebuah ICBM yang bisa diandalkan sebelum akhir tahun ini,” imbuhnya.
Berdasarkan data dari Pusat Kajian Nonproliferasi, James Martin CNS, dan lembaga nonprofit Inisiatif Ancaman Nuklir (NTI), rudal Hwasong-14 atau KN-14 merupakan rudak berbahan bakar cair yang terdiri atas dua bagian yang berfungsi untuk mengendalikan tenaga pendorong rudal (missile boost) dan guidance.
Hwasong-14 memiliki panjang 16,9 – 17,4 meter, dan diameter 1,8 – 2 meter, serta mampu membawa beban seberat 300 – 700 kilogram.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
