Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, pernyataan yang dilontarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kekuasaan absolut, terlalu berlebihan. Jokowi lantas menanggapi pernyataan SBY, usai Presiden Ke-6 yang juga Ketum Demokrat tersebut bertemu Prabowo Subianto.
“(Pernyataan SBY) Sangat berlebihan. Perlu saya sampaikan tidak ada kekuasaan absolut, kekuasaan mutlak. Kan ada pers, media, ada juga LSM. ada juga yang mengawasi di DPR,” ucap Presiden Jokowi, di Cikarang, Bekasi Jawa Barat, Jumat (28/7/2017).
Tak hanya itu, kini rakyat juga sudah bisa mengawasi pemerintahan secara langsung. Sehingga tidak ada ruang bagi penguasa, untuk menggunakan kekuasaan yang absolut. Jika kekuasaan absolut dikaitkan dengan perppu, menurutnya juga tidak benar. Sebab, setelah pemerintah mengeluarkan, maka akan dibahas lagi oleh DPR.
Jokowi menjabarkan, DPR juga punya otoritas, apakah menerima atau menolak. Disitulah menurutnya, proses demokrasi berjalan. Kekuasaan sudah dibagi-bagi dengan lembaga lain, termasuk DPR.
“Jadi tidak ada lagi kekuasan mutlak,” katanya.
Baca juga: Foto Massa Aksi 287 Siang Ini
Jokowi pun menambahkan, proses demokrasi masih berlanjut. Apabila ada pihak yang tidak setuju dengan hasil di DPR, hal tersebut masih bisa digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). (Yayan – www.harianindo.com)