Jakarta – Penyidik KPK Novel Baswedan mengaku bahwa dirinya sempat diingatkan oleh seorang petinggi Polri terkait akan adanya penyerangan terhadap dirinya. Hal ini ia dapatkan sebulan sebelum penyiraman air keras yang menimpa Novel.
“Saya dapat informasi dari internal Polri ada beberapa anggota Polri ikut pemantauan diri saya,” ujar Novel di acara Mata Najwa di Metro TV, Rabu (26/7/2017) malam.
Novel kemudian menduga ada dua kelompok Polri yang saat ini berada di sekitarnya. Kelompok pertama yang mengamankan dirinya, sedangkan yang kedua ingin mencari-cari kesalahan.
Petinggi Polri yang menghubungi Novel kemudian sempat menyarankan agar Novel dikawal, namun Novel menolaknya karena pengawalan bukan untuk kepentingan pribadi.
“Saya kan warga KPK. Segala hal tindakan saya lebih nyaman izin dengan pimpinan,” kata Novel.
Novel juga merasa heran bila setelah tiga bulan setelah insiden penyiraman air keras terhadapnya, polisi belum juga berhasil menangkap pelakunya.
“Walau setelah lewat tiga bulan rasanya Polri tidak berani mengungkap kasus ini,” kata Novel.
(samsul arifin – www.harianindo.com)