Jakarta – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang kini telah dibubarkan oleh pemerintah memastikan tidak akan bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagaimana ajakan yang diucapkan oleh Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Menurut Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto, HTI menolak bergabung dengan PPP karena PPP menjadi salah satu pendukung dari penista Alquran, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Disamping itu, PPP dinilai mendukung Perppu No. 2/2017 yang mengakibatkan HTI dibubarkan.
“Ya nggak lah. Kalau soal itu bisa saya pastikan tidak,” kata Ismail Yusanto, Selasa (25/7) malam.
“Wong PPP itu pendukung penista Alquran. Dia juga dukung Perppu, dukung pembubaran HTI. Dari mana mereka berharap dapat dukungan dari anggota HTI?” jelas Ismail.
Ismail juga menanyakan maksud dari ajakan PPP yang ia anggap aneh sebab PPP mendukung pembubaran HTI namun kemudian mengajak HTI bergabung.
“Tapi setelah mati minta dukungan itu kan aneh. Itu hil yang mustahal,” ujar Ismail.
Sebelumnya, Romahurmuziy menyatakan siap menerima bila para mantan kader HTI bergabung ke PPP asalkan mau tunduk dengan NKRI dan Pancasila.
“PPP tidak bermasalah dan siap menerima kader-kader HTI, sepanjang mereka bisa tunduk pada NKRI dan Pancasila,” kata Romahurmuziy, usai penutupan Mukernas II PPP, di Ancol, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
(samsul arifin – www.harianindo.com)