Jakarta – Banyak orang sudah beralih ke makanan nabati dan menghindari produk berbahan dasar daging. Tetapi, diet tanpa daging dapat merugikan kesehatan khususnya wanita. Mengapa demikian?
Seperti dilansir dari metrotvnews.com, Selasa (25/7/2017), lebih dari 27 persen wanita yang berusia 19 hingga 64 tahun tidak mendapatkan cukup zat besi sehingga berisiko tinggi terkena anemia atau kurang darah.
Gejala-gejala anemia yang paling umum terjadi adalah kelelahan dan kekurangan energi, merasa ingin pingsan, sakit kepala dan kulit yang pucat.
Menurut ahli gizi, Dr Emma Derbyshire, daging merah adalah sumber zat besi dan seng serta protein yang tinggi. Ini memberikan jumlah vitamin B, D, seng, selenium dan nutrisi penting lainnya yang cukup serta dapat bermanfaat untuk pengendalian berat badan karena memiliki kandungan protein tinggi.
Meski demikian, banyak orang yang masih enggan mengonsumsi daging merah karena badan riset kanker internasional mengklasifikasikan daging olahan dalam kelompok 1 karsinogen, zat yang sama seperti asap rokok yang dapat menyebabkan kanker. Mereka memperingatkan bahwa mengonsumsi lebih dari 50 gram daging olahan sehari meningkatkan risiko kanker usus hingga 18 persen.
Baca juga: Kerap Sakit Kepala Saat Haid ? Waspadai Hal Ini
World Cancer Research Fund mendorong kita untuk membatasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan. Makan tidak lebih dari 500 gram seminggu daging merah atau 70 gram sehari (seukuran telapak tangan). Pilih irisan yang tipis dan potongan daging yang dapat dinikmati dalam jumlah lebih kecil. Konsumsilah daging hanya sebagai makanan utama dan makan lebih sedikit daging olahan. (Yayan – www.harianindo.com)