Jakarta – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menghormati sikap keluarnya Partai Gerindra dari Panitia Khusus (Pansus) Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Saat ditanya apakah partainya juga akan mengambil langkah yang sama, Zulkifli menyatakan, PAN melihat perkembangan pansus selama sebulan ke depan. Setelah itu partainya akan menentukan sikap.
Namun, ia tetap menginstruksikan anggota fraksinya agar menjamin tak ada agenda yang melemahkan KPK di dalam pansus.
“Saya dukung penuh KPK. Inget, dulu kan saya ikut (menentang), tapi karena jalan terus pansusnya, saya ikut mengawal. Termasuk mau diboikot anggaran, kami menentang,” ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Zulkifli menilai, saat ini publik seolah mengira keberadaan Pansus Angket KPK berkaitan dengan adanya kasus korupsi e-KTP. Karena itu, ia menginstruksikan kepada anggota fraksinya agar pansus tidak dicitrakan sebagai barter terhadap kasus e-KTP.
“Nah sekarang kita lihat nanti, kalau memang di luar lebih bagus ya kami di luar. Tapi kalau kami enggak, di dalam bisa berbahaya, kami di dalam,” ujar Zulkifli.
Baca juga: Mensos Imbau Kader NU Bisa Menghargai Perbedaan Pilhan saat Pilgub
“Kami lihat dulu nih. Satu bulan ini kayak apa. Kami ingin menguatkan,” kata Ketua MPR tersebut.
Karena itu, Fraksi PAN telah mengutus Mulfachri Harahap, Muslim Ayub, dan Daeng Muhammad Mas untuk bergabung Pansus Angket KPK. Penunjukan perwakilan PAN untuk hak angket dinilai mengejutkan. Sebab, PAN sebelumnya menyatakan menolak hak angket. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)