Jakarta – Lagu Despacito memang sedang digandrungi publik dunia belakangan ini. Namun, dua penyanyi lagu tersebut memprotes Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, lantaran telah menggunakan lagu mereka tanpa izin untuk kampanye.
Seperti yang dikutip dari BBC, Selasa (25/7/2017), Presiden Nicolas Maduro menggunakan versi berbeda dari lagu Despacito yang dilantunkan Luis Fonsi dan Daddy Yankee. Gubahan tersebut dipakai untuk kampanye pemilihan ulang dewan rakyat yang nantinya bakal mengubah konstitusi negara.
“Permintaan kami kepada ‘Dewan Konstitusi’ hanya untuk menyatukan negara… Despacito,” demikian bunyi gubahan lirik yang disambut tepuk tangan meriah.
Penyanyi yang berasal Puerto Riko tersebut menumpahkan kekesalannya melalalui akun Twitter dan Instagram. Ia menegaskan tidak pernah dimintai izin atau memberikan izin agar lagunya dipakai untuk kepentingan politik.
“Saya tidak pernah mengizinkan penggunaan atau pengubahan lirik Despacito untuk kepentingan politik, apalagi di tengah situasi menyedihkan yang dialami Venezuela, negara yang saya cintai,” kicau Luis Fonsi lewat akun Twitter.
“Musik saya adalah untuk semua yang ingin mendengar dan menikmatinya, bukan digunakan sebagai propaganda yang mencoba memanipulasi kehendak masyarakat yang sedang merindukan kebebasan,” tulis Luis Fonsi menambahkan di akun Instagram.
Sedangkan, rekan duetnya di lagu tersebut, Daddy Yankee, ikut mengecam Nicolas Maduro melalui akun Instagram pribadinya. Pria bernama asli Ramon Luis Ayala Rodriguez tersebut mengunggah cuplikan foto dari artikel berita yang diimbuhi tanda silang besar berwarna merah.
Baca Juga : Pakai Busana Ini, Netizen Jadi Gagal Fokus Dengan Belahan Payudara Syahrini
Yankee menjelaskan bahwa lagu seperti Despacito tidak seharusnya dibandingkan dengan kejahatan yang dilakukan Maduro di Venezuela. Pria berusia 40 tahun tersebut menyatakan bahwa rezim diktator Maduro adalah sebuah lelucon, tidak hanya buat Venezuela, tetapi juga seluruh dunia.
(bimbim – www.harianindo.com)