Jakarta – Baru-baru ini, seorang anggota parlemen Sungai Besar Malaysia, Budiman Bin Moh Zohdi melayangkan protes ke Pemerintah Indonesia terkait dengan penembakan kapal nelayan Malaysia.
“Pada 18 Juli 2017 jam 12.30 sebuah bot nelayan Sekinchan bernomor SLFA melihat sebuah kapal yang dipercayai dari Indonesia masuk ke Perairan Malaysia,” katanya di Kuala Lumpur, Sabtu (22/7/2017).
Budiman mengungkapkan bahwa bot nelayan tersebut, sempat dikejar-kejar oleh kapal milik Indonesia dan mereka meminta kapal yang berseri SLFA 5099 untuk berhenti. Akan tetapi, pihaknya tidak berhenti lantaran percaya masih berada di perairan Malaysia.
“Pihak Indonesia telah melepaskan beberapa tembakan ke atas bot SLFA 5099. Bekas tembakan terdapat dalam bot,” katanya.
Budiman melanjutkan bahwa pihaknya merasa sangat berduka dan dirugikan dengan tindakan pihak maritim Indonesia lantaran telah mengancam nyawa nelayan yang sedang mencari ikan di Perairan Malaysia.
“Demi memastikan hubungan diplomatik yang harmoni antara Malaysia dan Indonesia kami mohon agar Indonesia menghormati aturan,” katanya.
Budiman mengatakan setelah gagal menahan SLFA 5099 bot maritim tersebut kemudian menahan dua bot nelayan Sekinchan SLFA 4641 dan SLFA 4948 yang telah terdaftar di Jabatan Perikanan Malaysia.
“Informasi terakhir yang kami terima bot tersebut ditahan di Langsa Aceh,” katanya.
Di sisi lain, terkait insiden tersebut Wakil Dubes KBRI Kuala Lumpur, menjelaskan bahwa sebaiknya kita harus terlebih dahulu memastikan duduk permasalahannya secara obyektif.
Baca Juga : Pembubaran HTI, Aa Gym Minta Pemerintah Untuk Adil
“Masing-masing pihak pastinya memiliki pandangan sesuai dengan pemahamannya. Isu mengenai perbatasan maritim sangat kompleks dan kedua negara masih merundingkannya.”
(bimbim – www.harianindo.com)