Jakarta – Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengatakan sampai saat ini di Ibu Kota masih ditemukan berbagai masalah pelik seperti kemiskinan, kesehatan, pendidikan, ketimpangan ekonomi masyarakat bahkan hingga cuacanya.
Anies kemudian mengutip statistik dan mengaku kaget karena sebanyak 3 juta dari 10 juta penduduk Jakarta masih memiliki penghasilan di bawah Rp 1 juta per bulan.
“Di Jakarta Utara, yang lulus SMA hanya 52 persen dan 48 persen tidak lulus SMA, ini ibukota kok sama kabupaten di pedalaman saja kalah,” tukas Anies.
Anies Baswedan lantasmerasakan air di Jakarta sudah sangat tak sehat. Jurang antara si miskin dan kaya terlalu kentara.
“Ini potret (persoalan) di Jakarta, yang dibilang gubernur kemarin mengerti anggaran, padahal tidak memahami,” ungkap Anies tanpa menyebut nama siapa gubernur kemarin yang ia maksud.
“Tantangan di Jakarta bukan soal preman-premannya sehingga gubernurnya harus galak, tapi kemiskinannya,” ucap Anies ketika menggelar halal bihalal dengan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) di Yogyakarta, Rabu (19/7/2017).
Anies pun menyebut ekstrimnya persoalan di Jakarta ia ketahui saat masa kampanye lalu ketika ia banyak menyambangi pemukiman padat di kampung kampung. Anies mendapati di kampung padat itu sering memiliki tempat Mandi, Cuci, Kakus (MCK) umum tak layak dan jadi rebutan warga untuk kebutuhan sehari hari.
Anies lantas prihatin pada satu ruang berukuran 3 x 4 meter yang di dalamnya ditinggali enam hingga delapan orang rantau dari daerah.
Anies menuturkan apabilaseorang gubernur mengerti anggaran, maka sisa anggaran Jakarta yang tidak terserap tidak akan mencapai angka 30 persen dari total anggaran daerah DKI Jakarta sebesar Rp 70 triliun.
Baca juga: Polisi Tak Berikan Izin Untuk Kegiatan HTI
“Kalau orang ngerti anggaran, pasti bisa manfaatkan anggaran dengan baik,” pungkas Anies. (Yayan – www.harianindo.com)