Harian IndoSurabaya – Tim dari subdit IV unit asusila Direktorat Reskrimum Polda Jawa Timur berhasil membongkar praktik tari erotis di dalam tempat karaoke Inul Vizta, di Jalan Hayam Wuruk, Kediri Kota, Jawa Timur, Kamis (13/7/2017) malam.
Dari empat LC (Lady Companion) atau wanita pemandu nyanyian di tempat karaoke, terungkap pengakuan bahwa mereka juga merangkap sebagai penari erotis dan dapat diajak kencan. Empat wanita yang diamankan berinisial PP, CC, RS, dan WD.
Kepada awak media, keempatnya mengaku mendapatkan pendapatan yang lumayan besar selama berprofesi sebagai LC di Inul Vizta. Bila ada tamu yang mengajak kencan, mereka dapat mengantongi pendapatan sebesar Rp 2 juta untuk sekali kencan.
“Kalau booking ML iya beda lagi, mas. Tarifnya iya sebesar Rp 2 juta,” kata empat wanita itu bersamaan, Senin (17/7/2017).
Untuk tempat kencan, pria hidung belang yang membooking mereka dapat membawanya ke luar tempat karaoke atau melakukannya di dalam ruangan karaoke. Bila melakukan ‘aksi’ di dalam ruangan harus ijin terlebih dahulu kepada INS untuk diaturkan kemudian.
Saat ML di dalam ruangan karaoke, pintu akan ditutup rapat, dikunci, serta kacanya akan ditutup dengan menggunakan kain.
“Iya selain dijaga seorang waitress, pintunya itu juga ditutup rapat, dikunci dan kacanya ditutup dengan kertas atau kain, lampunya redup. Itu menunjukan kalau ada tarian striptis dan melakukan ML,” ujar RS.
“ML nya itu kalau di tempat karaoke iya kadang di dalam kamar mandi iya kadang di sofa. Tapi, saat melakukannya semuanya sudah dengan kondisi tertutup rapat,” tambah gadis berusia 23 tahun ini.
Praktik kencan di dalam ruangan karaoke Inul Viza juga dibenarkan oleh Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jawa Timur AKBP Rama S Putra.
“Tapi, semuanya itu tergantung dari tersangka INS. Karena yang menentukan dan mengatur untuk melakukan seperti itu (ML) di ruangan adalah sosok INS,” ujar Rama.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
