Harian IndoIstanbul – Seorang remaja asal Indonesia yang baru berusia 15 tahun dilaporkan menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh militan ISIS di Turki.
Surat kabar Turki, Hurriyet pada Senin (10/7/2017) melaporkan bahwa korban yang berinisial RFR berhasil diselamatkan dari kediaman seorang anggota kelompok militan ISIS berinisial SY di Provinsi Adana Turki melalui operasi antiteror.
Menurut Hurriyet, korban ‘dibeli’ dari orang tuanya di Istanbul untuk kemudian dinikahi.
Pada awalnya, korban sempat berbohong terkait nama dan identitasnya, namun pihak aparat Turki dapat mengetahui identitas RFR dari catatan resmi di Istanbul.
RFR rencananya akan dipulangkan kembali ke Indonesia setelah prosedur pemeriksaan telah selesai, termasuk memeriksa orang tua RFR apakah terkait ISIS atau tidak.
Menurut Direktur bidang pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hamidin, kasus seperti yang dialami RFR memang sudah kerap terjadi di lingkungan ISIS.
“Kasus (kekerasan) seksual, perdagangan wanita, itu memang pekerjaan ISIS. Di situ memang ada bursa istri. Misalnya ada (keluarga) yang berkomunikasi dengan kita, ada anak perempuannya yang hampir dikawin paksa oleh tentara ISIS, jadi situasinya seperti itu,” kata Hamidin.
Namun ada pula yang memang berniat hijrah dan bergabung dengan ISIS, termasuk untuk menjadi istri militan ISIS sebagai bentuk amaliyah.
“Kemudian orang-orang yang memang berniat untuk hijrah ke sana, itu mereka jadikan juga (istri). Bahwa menjadi istri pejuang itu merupakan bagian dari kegiatan amaliyah mereka,” jelas Hamidin.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
