Jakarta – Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno ingin Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Tahun 2018-2022 disusun secara benar.
“Kita ingin RPJMD ke depan lebih realistis dan mencerminkan keadaan ekonomi yang sekarang,” ujar Sandiaga di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2017).
Dia mengatakan, dalam proses penyusunan, besaran anggaran dalam RPJMD tak boleh melenceng dari proyeksi sebelumnya. Sandiaga kemudian menyinggung soal proyeksi APBD 2018. “Kita tidak ingin RPJMD itu jauh melenceng. Yang kita lihat sekarang tahun 2018 mestinya dicanangkan Rp 120 triliun tetapi ternyata hanya Rp 70-an triliun,” kata dia.
Sebelumnya, Sandiaga menyampaikan, pada lima tahun lalu diproyeksikan APBD pada 2018 sebesar Rp 120 triliun, tetapi kenyataannya hanya ada Rp 70 triliun. Akibatnya, kata Sandi, APBD tersebut melenceng hingga Rp 50 triliun lebih.
Sebelum sampai pada program jangka panjang tersebut, Sandi telah menyiapkan program-program jangka pendek yang diharapkan dapat dirasakan manfaatnya dalam 100 hari kerjanya.
“Kita yakin bahwa kunci kesuksesan pemerintahan ke depan adalah bagaimana fokus di masalah-masalah jangka menengah dan jangka panjang dan tentunya ada juga program jangka pendeknya melalui program 100 hari kerja,” ucapnya.
Dalam program 100 hari kerjanya, Sandiaga ingin memfokuskan pemerintahannya bersama gubernur terpilih Anies Baswedan pada tiga program utama, yakni terkait masalah lapangan kerja, masalah stabilisasi biaya hidup, dan pendidikan berkualitas. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)