Jakarta – Konstipasti atau sembelit biasanya berkaitan dengan kebiasaan makan yang tidak teratur, gaya hidup, serta segala sesuatu yang dianggap tidak sehat. Tetapi, ada kala penyebabnya bukan salah satu dari itu.
Studi menemukan, kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan sembelit. Dr Jayshree Shah selaku konsultan Hepatologis, Gastroentrologist dan Terapeutik Endoscopist di Jaslok Hospital & Research Centre memberi pemaparan terkait hal itu seperti dilansir dari metrotvnews.com, Senin (3/7/2017):
1. Hipotiroid
Kelenjar tiroid yang kurang aktif menjadi salah satu penyebab sembelit. Hipotiroid memperlambat banyak kondisi fisiologis tubuh, begitu juga pada pencernaan sehingga mengakibatkan sembelit.
2. Kebanyakan asupan obat
Kondisi ini disebut polypharmacy, dimana seseorang mengonsumsi lebih dari empat obat. Obat menjadi penyebab kerasnya feses atau tinja sehingga mengakibatkan sembelit. Adapun obat yang bisa menyebabkan sembelit antara lain antidepresan, penghilang rasa sakit, vitamin tertentu seperti obat penambah darah, obat alergi dan masih banyak lagi.
3. Irritable bowel syndrome (IBS)
Adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan. Penyakit kronis ini akan menyerang usus besar dan bisa jadi akan hilang timbul selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. IBS juga menjadi pemicu memburuknya sembelit.
4. Kondisi neurologis
Kondisi neurologis tertentu seperti multiple sclerosis, parkinson, atau cedera tulang belakang dapat menyebabkan sembelit. Pasalnya, masalah neurologis akan mengganggu pergerakan otot usus sehingga Anda tidak akan merasa ingin buang air besar.
5. Masalah pada kolon dan rektum
Obstruksi di usus besar atau rektum seperti penyempitan usus, rektokel (tonjolan rektum melalui dinding belakang vagina), dan kanker perut dapat menekan usus besar sehingga menyebabkan sembelit.
6. Infeksi usus
Terkadang infeksi bakteri atau infeksi internal lainnya di usus dapat menyebabkan sembelit.
Baca juga: Ibu Hamil 2 Kali Lebih Rentan Pada Gigitan Nyamuk
7. Tumor jinak dan kanker
Tumor yang tumbuh jinak di usus, rektum, dan usus besar juga berkontribusi terhadap penyumbatan kotoran sehingga penderitanya akan mengalami masalah pencernaan, termasuk sembelit. Begitu juga yang terjadi pada penderita kanker. (Yayan – www.harianindo.com)