London – Pasca aksi teror di beberapa negara di Eropa belakangan ini membuat ketakutan terhadap Islam atau Islamophobia juga menjadi meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan peristiwa pembunuhan terhadap remaja muslim bernama Nabra Hassanen di utara Virginia, Amerika Serikat.
Menurut beberapa pengamat, pembunuhan ini terjadi sebagai bentuk balas dendam terhadap aksi teror kelompok intoleran.
Survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga di Kanada juga menunjukkan bahwa kebencian terhadap umat Muslim naik tajam antara 2015 sampai 2016. Bahkan peningkatannya mencapai 60 persen.
Menurut Presiden Federasi Mahasiswa Islam di Kanada, Zara Mohammed, komunitas Muslim di sana mulai merasa ketakutan dengan perkembangan yang terjadi pasca serangan di London.
“Komunitas Muslim benar-benar merasa perlu membela diri, membela iman mereka dan benar-benar mengatakan bahwa mereka bukan teroris,” kata Zara Mohammed.
Menurut Zara Mohammed, berkembang laporan adanya ancaman berupa ujaran kebencian yang didapatkan melalui online maupun offline.
(samsul arifin – www.harianindo.com)