Harian IndoJakarta – Hingga saat ini polisi belum juga berhasil memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab. Bahkan yang terakhir, permohonan red notice ke Interpol juga ditolak.
Hal ini membuat Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memberikan saran agar polisi meminta maaf saja ke Habib Rizieq dan melakukan rekonsiliasi agar ketegangan segera mereda.
“Jika ditanya apa yang harus dilakukan polisi dalam kasus ini. Jawabnya adalah Polda Metro Jaya harusnya introspeksi dan minta maaf pada Rizieq dan kemudian rekonsiliasi,” kata Neta dalam pesan singkatnya, Jumat (15/6/2017).
Lebih jauh Neta menyebutkan bahwa kasus dugaan pornografi yang dituduhkan kepada Rizieq, super aneh.
“Rizieq dituduh dalam kasus pornografi yang beredar di media sosial, tapi siapa yang menyebar tidak jelas,” katanya.
Menurut Neta, seharusnya polisi mencari penyebar dari percakapan tersebut, bukan justru memproses Rizieq yang menurutnya sebagai korban.
“Tapi kenapa malah Rizieq yang dijadikan tersangka. Bukankah ini kasus yang aneh, yang sarat kriminalisasi,” ujarnya.
Neta menjelaskan, seharusnya Polda Metro Jaya merasa malu karena telah melakukan kriminalisasi terhadap Rizieq. Apalagi berkas tersangka Firza usein juga ditolak oleh jaksa.
“Selain itu, interpol juga menolak red notice Polri terhadap Rizieq yang menunjukkan bahwa kasus ini hanya kasus ecek-ecek,” tuturnya.
“Inilah yang membuat Polri jadi kesulitan untuk membawa pulang Rizieq,” tambahnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
